7 Jurus Anti Gagal Dalam Mendirikan Bisnis

launch a businessDua dari beberapa alasan populer dari gagalnya sebuah startup adalah: kekurangan modal dan produknya tidak diminati pasar. Anda tidak perlu mengalaminya bila Anda mengikuti langkah-langkah ini!

Umumnya para pengusaha memulai bisnisnya dengan mencari sebuah ide, kemudian membuat bisnis plannya, lalu mengumpulkan modal (baik dari dirinya sendiri atau dari pihak lain), kemudian meluncurkan produk mereka ke pasar dan berharap bisa survive. Walaupun kenyataannya sebagian besar dari mereka tidak akan survive.

Namun dalam pandangan Geoff Wood, host The Mentee Podcast sekaligus contributor majalah Entrepreneur, seharusnya kegagalan-kegagalan entrepereneur pemula tidak perlu terjadi lagi, apalagi semenjak entrepreneur-entrepeneur besar mengungkapkan rahasia mereka untuk meraup keuntungan dan kesuksesan besar: Mereka memulai bisnisnya dari belakang!

Ya, mereka memulai bisnisnya dengan alur yang terbalik. Mereka temukan konsumen mereka, lalu mencari produk untuk konsumen mereka, baru kemudian mereka mendirikan. Seperti apa detailnya? Berikut ini detail 7 langkah anti gagal saat mendirikan bisnis, dikutip dari Entrepreneur:

1. Mulai dengan: Siapa customer yang ingin saya layani?

Bayangkan betapa menyenangkannya bila kita bisa menghabiskan hari-hari kita bersama orang-orang yang kita sukai. Siapakah mereka? Setelah Anda menentukannya, sekarang bayangkan jika Anda bisa memberikan nilai tambah pada orang-orang yang sangat Anda pedulikan ini, kemudian membantu kehidupan mereka, dan dibayar untuk melakukannya.

Konsep ini bukan sekedar isapan jempol semata, karena kebanyakan entrepreneur-entrepreneur telah melakukannya. Mereka berhasil mewujudkannya karena mereka memulai bisnisnya dengan mengidentifikasi customer yang ingin mereka layani. Anda pun bisa melakukannya!

Mulai dengan mengidentifikasi orang-orang yang demi mereka Anda rela bangun pagi setiap hari dan mencurahkan kehidupan Anda untuk melayani mereka. Langkah awal yang sederhana ini bisa menjamin Anda akan merasa berarti dan dihargai selama Anda jatuh bangun menjalani proses membangun bisnis yang memakan waktu.

2. Bertanya pada customer Anda: Apa yang Anda butuhkan?

Setelah mengidentifikasi customer ideal Anda, sekarang Anda punya 2 pilihan: menebak produk atau jasa apa yang mereka inginkan atau, menanyakan langsung pada mereka apa yang mereka inginkan.

Kenyataan yang terjadi di lapangan, banyak sekali bisnis yang memilih untuk menebak apa yang diinginkan oleh customer mereka. Inilah alasan mengapa kebanyakan startup berakhir dalam kegagalan. Karena mereka tidak memahami apa yang diinginkan customer mereka.

Agar Anda tidak mengalami nasib yang sama, temui customer Anda dan tanyakan sejumlah pertanyaan. Bukan sembarang pertanyaan tentunya, namun pertanyaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dalam dan menyulitkan mereka. Sekali Anda menemukan satu kesulitan yang mereka alami bersama, Anda sudah siap melangkah ke tahap berikutnya.

3. Biarkan customer membangun bisnis Anda.

Customer-customer Anda sejatinya adalah penasihat marketing yang jenius, karena mereka bisa memberitahu Anda solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan mereka.

Saya mengalami sendiri proses ini. Setelah meluncurkan podcast saya “The Mentee”, saya mewawancarai para pendengar saya untuk menemukan permasalahan apa yang mereka ingin saya menyelesaikannya. Mereka mengatakan bahwa mereka ingin belajar bagaimana cara menemukan mentor tingkat tinggi untuk mereka dan membangun jejaring berpenghasilan 7 digit (dalam US Dollar).

Kemudian mereka memberitahu saya topik spesifik apa yang ingin mereka pelajari dan dalam prosesnya mereka menuliskan konten yang mereka inginkan untuk saya. Ide yang saya dapatkan dari mereka jauh lebih baik dari ide yang saya buat sendiri.

4. Lakukan preselling

Pada titik ini, Anda harus sudah mengidentifikasi berapa harga yang akan Anda kenakan untuk solusi Anda. Sekali lagi ingat, customer Anda adalah para penasihat marketing jenius. Tanyakan pada mereka, “Kalau saya meluncurkan solusi seperti ini ke pasar, berapa harga yang Anda bersedia bayarkan?” Kemudian minta mereka untuk membayarnya di muka.

Anda bisa membalas kebaikan mereka dengan mengangkat mereka sebagai beta-user atau anggota dewan pendiri dengan menambahkan sejumlah nilai tambah untuk mereka, seperti:

Akses khusus kepada diri Anda selaku founder
Mereka bisa memberikan feedback pada pengembangan solusi yang Anda tawarkan sehingga produk untuk mereka benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Harga perkenalan untuk seumur hidup mereka
Ya, mereka punya kesempatan untuk mengunci harga perkenalan ini seumur hidup mereka. Namun ada satu poin penting yang harus Anda perhatikan: Mereka harus benar-benar membayarnya di muka dan bukan sekedar mengatakan akan membayarnya.

Mudah bagi seorang customer untuk mengatakan mereka tertarik pada sesuatu. Hal ini bukanlah validasi yang cukup untuk meluncurkan bisnis Anda. Bila mereka sudah mengucurkan uang mereka seperti yang sudah mereka katakan, maka Anda telah berhasil memvalidasi bisnis Anda sekaligus mengunci basis pelanggan.

5. Luncurkan bisnis saat modal Anda sudah mencukupi.

Setelah aksi preselling Anda berhasil menghimpun modal yang cukup untuk mendanai peluncuran startup Anda, maka Anda sudah siap untuk melangkah dan membangun bisnis Anda. Cara ini sangat efektif untuk mengurangi risiko keuangan yang membayangi Anda karena Anda tidak mendanai peluncuran bisnis Anda sendirian.

Cara ini juga membantu Anda untuk memulai bisnis dengan sebuah basis pelanggan yang kuat di mana Anda bisa bekerja dengan mereka secara intens untuk memastikan bahwa produk Anda adalah apa yang selama ini mereka cari.

7. Buat MVP dan biarkan customer Anda mengembangkannya

Tugas Anda adalah menemukan MVP (minimum viable product / produk berkelayakan minimum) untuk dewan founder Anda. Bila Anda sudah mampu menjawab ekspektasi mereka, selanjutnya mereka akan dengan senang hati memberikan feedback untuk memperkaya produk Anda. Jadi jangan pernah khawatir dengan kesempurnaan produk Anda. Biarkan mereka membantu Anda untuk menyempurnakannya! Pada akhirnya Anda akan mendapatkan sebuah produk yang lebih baik, dan tidak hanya itu, mereka juga akan merasa terikat dengan Anda dan produk Anda secara emosional.

7. Meningkatkan skala bisnis Anda

Sekarang waktunya untuk membesarkan bisnis Anda. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan menginvestasikan uang Anda di sektor marketing dan mempertimbangkan model kerjasama afiliasi atau joint venture.

Anda bisa berinvestasi di area ini dengan percaya diri karena Anda sudah punya sebuah produk yang telah dibuat untuk dan oleh customer ideal Anda. Artinya Anda tidak lagi menebak-nebak apakah produk Anda akan laku di pasar atau tidak, Anda tahu produk Anda akan laku karena customer Anda telah mengatakannya.

Bila Anda sudah siap untuk terjun di dunia kewirausahaan, praktikkan langkah-langkah di atas untuk memastikan kesuksesan di dalam genggaman Anda.

Leave a comment